Psikologi sederhana Anak


Kali ini saya akan menulis tentang Psikologi sederhana yang saya dapat dari beberapa literature yang telah saya baca. untuk format penulisan memang nggak terkesan Sainstifik, itu memang saya  masudkan untuk langsung masuk ke esensi. baiklah kita mulai saja.

Manusia memiliki beberapa bagian yang sering dijadikan sebagai obyek penelitian maupun obyek kajian. ini semua terbukti dengan adanya beberapa ilmu pengetahuan yang lahir untuk menjelaskan bagian - bagian dari Si Manusia. ada ilmu kedokteran atau medis, psikologi dan lain sebagainya. dari bagian - bagian yang terdapat dalam diri si manusia, ada yang bernama bagian Psykis atau alam Psikis. sejak manusia lahir sampai dia mati, bagian ini  ada dalam dirinya. bagaimana seorang bayi nangis ketika dilahirkan merupakan suatu refleksi dari ketidaknyamanan. refleksi tersebut di perintah oleh pikiran ( baca : embrio Psikis bayi ) bahwa bentuk protes untuk ketidaknyamananya adalah dengan menangis.

ketika seorang anak bayi merasa nyaman dengan lingkungan dan apapun yang dibutuhkan dapat terpenuhi, maka dalam konteks Psikis, bayi tersebut dalam masa " trust ". begitu juga sebaliknya jika bayi merasa tidak nyaman dengan lingkungan dan apa yang dibutuhkan tidak terpenuhi dia akan memandang keadaan itu secara negatif dan timbul rasa ketidakpercayaan dengan lingkungan tersebut. contoh : bayi ketika diajak ke ruangan yang panas dan ketika ia haus tidak di beri susu, maka ia tidak akan mau untuk diajak ke tempat yang sama.

Kemudian pada Fase kebebasan bertindak dan bergerak oleh Si Anak. ini biasa terjadi di usia sekitar 2-3 Tahun. fase ini sangat mempengaruhi keberanian oleh si anak. sebagai contoh, pada usia 2-3 anak cenderung berusaha melakukan sesuatu susai dengan apa yang ia bisa lakukan dan apa yang ia inginkan. namun jika si orangtua berusaha untuk menghalangi maka si anak akan cenderung takut dan menahan perasaan atau keinginan untuk melakukan.

Selanjutnya adalah fase perilaku untuk aktif berpartisipasi. fase ini adalah fase dimana bayi memiliki kecenderungan untuk berpartisipasi secara fisik. ini biasa terjadi di usia anak sekitar 4-5 tahun. sebagai contoh : si anak yang melihat ibunya mengambil baju, maka si bayi akan seola - ola ingin membantu Ibunya. namun jika si anak mendapat hambatan atau larangan, si anak akan cenderung ragu untuk melakukan sesuatu dan sering memintak pertimbangan dengan bahasa ekspresi wajah dan tubuh. meskipun sebenarnya si orangtua tidak melarang si anak. menurut saya, dalam Fase tersebut seyogianya si anak di beri kebebasan berekspresi di lingkuganya agar si anak mendapat kepercayaan dirinya dan menghilangkan rasa bersalah ketika tidakan itu memang kurang baik untuk dilakukan.


dan ketika si Anak mencapai umur 6 - 11 tahun, si anak akan berada fase dimensi Polaritas. fase ini adalah fase dimana si anak sudah mulai membutuhkan tempat dan hubungan sosial. jika si anak merasa ia tidak bisa menyatu secara personal maupun kelompok, si anak akan merasa rendah diri yang nanti akan berefek menjadi pribadi yang diam dan kurang aktif dalam mengambil sesuatu di lingkunya. fase ini sebenarnya adalah fase dimana anak memiliki kebutuhan apresiasi dari luar. contoh : jika si anak sering di anggap kecil dan kurang berpengatahuan, maka si anak akan cenderung merasa rendah diri. dimensi polarisasi juga dapat dimaknai fase anak untuk mengembangkan diri secara intelektual. kemampuan berapstraksi sudah dimulai pada fase ini. si anak yang sebelumnya berpikir setelah apa yang telah mereka lihat sekarang akan berpikir dengan apa yang mereka gambarkan dalam kognisi mereka.

demikian tulisan saya tentang Psikologi sederhana Anak. semoga bermanfaat.

0 Responses to “Psikologi sederhana Anak”

Post a Comment