Menurut Anton Muljono - Dosen ahli IT UBAYA - mata uang di masa yang
akan datang bukan berupa Dollar, ringgit, yen atau rupiah. Tapi akan
berubah menjadi mata uang " KLICK ".
Mengapa demikian?
Coba kita teliti fakta sedikit tentang perkembangan sekaligus nilai pasar IT dari perusahaan Apple yang juga menjadi perusahaan IT/ software terkemuka di dunia. Pengoperasian Perusahaan ini bukan berada di seluruh dunia. Artinya di setiap negara tidak memiliki pusat pengoperasian. Mungkin Hanya ada di beberapa negara saja. Contohnya Amerika. Tapi mengapa mereka bisa merauk untung atau mengambil uang dari belahan dunia manapun tanpa harus bertatap muka saat bertransaksi? Dari mana mereka bisa mengambil uang yang terdiri dari berbagai nilai mata uang dunia ? Apa mereka mengetuk rumah seseorang kemudian melakukan transaksi di situ? Jawabannya sederhana. Itu yang dikatakan Pak Anton. Sekali lagi, Lalu bagaimana cara mereka mengambil uang? Jawabannya adalah karena semua orang di dunia ini melakukan "KLICK" pada setiap gadget maupun alat IT apapun yang mereka gunakan untuk bertukar informasi dan komunikasi.
Bagaimana dengan perkembangan IT di indonesia ?. Sekali lagi pak Anton bertanya. Demikian banyak pengguna blog, facebook, WatsApp, amazone, microsoft, dll, namun belum pernah sedikit pun untuk berpikir membuat perusahaan IT utk menandingi mereka. Indonesia yang kebetulan juga menjadi pangsa pasar IT nomor 3 dunia, justru memiliki ranking nomor 2 setelah Rusia untuk kategori pengguna situs Porno. Ya sekali lagi pengguna, meskipun untuk kategori situs porno.
Hal ini sebenarnya merupakan wajah lain dari perjalanan sejarah sistem informasi yang sebenarnya juga syarat akan tendensi profit. Informasi dan komunikasi yang dulunya pernah dipahami sebagai bentuk kebutuhan manusia, kini berubah menjadi peluang besar untuk mengeruk keuntungan yg tiada tara. Akhirnya Akselerasi perkembangan teknologi tersebut memiliki ancaman bagi manusia itu sendiri. Selanjutnya, jika memang perkembangan teknologi lengkap dengan paket ancamanya tidak bisa di hindari oleh umat manusia di belahan dunia manapun, apakah indonesia akan tetap memilih untuk menjadi pengguna (baca: korban) ?
Mengapa demikian?
Coba kita teliti fakta sedikit tentang perkembangan sekaligus nilai pasar IT dari perusahaan Apple yang juga menjadi perusahaan IT/ software terkemuka di dunia. Pengoperasian Perusahaan ini bukan berada di seluruh dunia. Artinya di setiap negara tidak memiliki pusat pengoperasian. Mungkin Hanya ada di beberapa negara saja. Contohnya Amerika. Tapi mengapa mereka bisa merauk untung atau mengambil uang dari belahan dunia manapun tanpa harus bertatap muka saat bertransaksi? Dari mana mereka bisa mengambil uang yang terdiri dari berbagai nilai mata uang dunia ? Apa mereka mengetuk rumah seseorang kemudian melakukan transaksi di situ? Jawabannya sederhana. Itu yang dikatakan Pak Anton. Sekali lagi, Lalu bagaimana cara mereka mengambil uang? Jawabannya adalah karena semua orang di dunia ini melakukan "KLICK" pada setiap gadget maupun alat IT apapun yang mereka gunakan untuk bertukar informasi dan komunikasi.
Bagaimana dengan perkembangan IT di indonesia ?. Sekali lagi pak Anton bertanya. Demikian banyak pengguna blog, facebook, WatsApp, amazone, microsoft, dll, namun belum pernah sedikit pun untuk berpikir membuat perusahaan IT utk menandingi mereka. Indonesia yang kebetulan juga menjadi pangsa pasar IT nomor 3 dunia, justru memiliki ranking nomor 2 setelah Rusia untuk kategori pengguna situs Porno. Ya sekali lagi pengguna, meskipun untuk kategori situs porno.
Hal ini sebenarnya merupakan wajah lain dari perjalanan sejarah sistem informasi yang sebenarnya juga syarat akan tendensi profit. Informasi dan komunikasi yang dulunya pernah dipahami sebagai bentuk kebutuhan manusia, kini berubah menjadi peluang besar untuk mengeruk keuntungan yg tiada tara. Akhirnya Akselerasi perkembangan teknologi tersebut memiliki ancaman bagi manusia itu sendiri. Selanjutnya, jika memang perkembangan teknologi lengkap dengan paket ancamanya tidak bisa di hindari oleh umat manusia di belahan dunia manapun, apakah indonesia akan tetap memilih untuk menjadi pengguna (baca: korban) ?
0 Responses to “Mata Uang Masa Depan”
Post a Comment